Kepanduan dunia berawal dari pemikiran seorang pemuda Inggris yang merangkum atau menulis pengalamannya saat bertugas di Afrika dan India. Pemuda tersebut adalah Lord Baden Powell of Giwell yang nama lengkapnya adalah Robert Stephenson Smyth Baden Powell namun lebih dikenal dengan Baden Powell saja.
Baden Powell lahir pada tanggal 22 Februari 1857 di London, ayahnya seorang Profesor Geometry di Universitas Oxfort, bernama Domine Baden Powell yang meninggal ketika Stephenson masih kecil. Baden Powell bergabung dengan pasukan Hussars ke 13 di India pada tahun 1876, kemudian dari tahun 1888 – 1895 Baden Powell sukses bertugas di India, Afganistan, Zulu, dan Ashanti.
Semasa perang Boer Baden powell bertugas sebagai staff dari pasukan Kerajaan Inggris (1896 – 1897), menjadi kolonel pasukan berkuda di Afrika Selatan (Pengalaman terkepung oleh bangsa Boer di Kota Mafeking, Afsel selama 127 hari kekurangan makanan), kemudian mengalahkan bangsa Zulu di Afrika dan mengambil kalung manik kayu milik raja Dinizulu.
Pengalamannya tersebut ia tulis menjadi sebuah buku dengan judul “ AIDS TO SCOUTING “ yang sebenarnya untuk memberi petunjuk kepada tentara Inggris agar dapat melakukan tugas penyelidik dengan baik. Buku tersebut memuat cara menjelajahi hutan, diperlukan kecakapan tertentu, baik diperoleh dari alam ataupun tokoh masyarakat yang dilalui, seperti mengenali jejak perjalanan yang baru dilewati untuk keluar dari rimbunnya hutan, mengenali buah-buahan yang dapat dimakan, air yang boleh diminum, mengetahui arah mata angin tanpa melihat arah matahari karena rimbunnya hutan dan sebagainya.
Untuk menguji kebenaran isi buku itu, 21 orang pemuda yang menamakan kelompok Boys Brigade mengundang Baden Powell bersama-sama membuktikannya mengadakan perkemahan di Pulau Brownsea (Brownsea Island) pada tanggal 25 Juli 1907 selama 8 hari peserta perkemahan melakukan pengembaraan menerapkan isi buku Aids for Scouting bersama Baden Powell.
Pengalaman dalam perkemahan tersebut dicatat setiap hari, pada akhir perkemahan catatan tersebut dikumpulkan menjadi satu oleh Baden Powell dijadikanlah sebuah buku denan judul “ SCOUTING FOR BOYS “ yang diterbitkan than 1908.
Kelompok anak muda yang melakukan perkemahan di Brownsea tersebut mengubah nama kelompoknya dari Boys Brigade menjadi BOY SCOUT dan menjadikan Scouting For Boys sebagai buku panduannya. Kemudian ajaran Baden Powell ini berkembang dan berdirilah organisasi kepanduan-kepanduan (yang semua hanya untuk anak laki-laki berusia penggalang) yang disebut Boys Scout.
Kemudian disusul berdirinya organisasi kepanduan putri yang diberi nama GIRL GUIDES, atas bantuan Agnes adik perempuan Baden Powell dan diteruskan oleh Ny. Baden Powell dengan buku panduan HANDBOOK GIRL GUIDESS (dikerjakan sama-sama dengan Agnes Baden Powell tahun 1912), GIRL GUIDES (1918).
Baden Powell kembali ke Inggris tahun 1908 menjadi Letnan Jendral dianugrahi Ksatria tahun 1909, Pada tahun 1910 Baden Powell minta pensiun dari tentara dengan pangkat terakhir Letjend. Ia menikah dengan Olave st.Clair Soames pada tahun 1912 dan dianugrahi tiga orang anak (Peter, Heather, Betty) Pada tahun 1912 berdiri pandu usia siaga yang disebut CUB (anak srigala) dengan buku Jungle Book berisi cerita tentang Mongli anak didikan rimba (anak yang dipelihara oleh Srigala) karangan Rudyard Kliping sebagai cerita pembungkus kegiatan Cub ini.
Kemudian tahun 1918 Baden powell membentuk Rover Scout (Pramuka usia Penengak) untuk menampung mereka yang sudah lewat usia 17 tahun tetapi masih sering giat di bidang kepanduan, dengan buku panduan ROVERING TO SUCCES (Mengembara Menuju Kebahagiaan) yang telah diterbitkan tahun 1912.
Pada tahun 1920 para pandu sedunia berkumpul di Olimpia, London, Inggris dalam acara Jambore Dunia yang pertama. Ketika hari terakhir kegiatan jambore tanggal 6 Agustus 1920 Baden Powell diangkat sebagai Chief Scout of The World atau Bapak Pandu Sedunia. Sejak Tahun 1920 itu dibentuklah Dewan Internasional dengan 9 orang anggota dan Biro Sekretariatnya berada di London Inggris.
Pada tahun 1929 Baden Powell mendapat gelar kehormatan ” Lord ” hingga namanya menjadi Lord Baden Powell of Gilwell dengan julukan Baron, gelar tersebut diberikan oleh Raja George V. Setelah berkeliling dunia termasuk berkunjung ke Batavia (Sekarang : Jakarta, Indonesia) tanggal 3 Desember 1934, sepulang meninjau Jambore di Australia. Baden Powell beserta istrinya menghabiskan waktu tinggal di Inggris (sekitar tahun 1935-1938).
Kemudian ia kembali ke Afrika tanah yang amat dicintainya, masa tuanya di Nyeri, Kenya. Beliau wafat tanggal 8 Januari 1941 dan diantar diatas kereta yang ditarik oleh para pandu yang sangat mencintainya ke tempat peristirahatan terakhir. Pada ahun 1958 Biro Kepanduan Sedunia (Putra) dipindahkan dari London ke Ottawa, Kanada. Pada tanggal 1 Mei 1968 dipindahkan lagi ke Geneva, Swiss (baca: Jenewa Swiss).
Biro Kepanduan Dunia (Putra) hanya mempunyai 40 orang staf yangada di Geneva dan 5 kantor kawasan yakni : Costa Rica, Mesir, Philipina, Swiss dan Nigeria. Biro Kepanduan Dunia (Putri) sampai dengan sekarang tetap berada di London dan mempunyai 5 kawasan yakni : Eropa. Asia Pasifik, Arab, Afrika, Amerika Latin.
Berbicara mengenai Gerakan Pramuka, maka tidak boleh tidak kita harus mengenal pendiri gerakan kepanduan, yaitu Lord Baden Powell Of Gilwell. Robert Baden Powell telah membuat suatu loncatan dalam sejarah yang mengejutkan dunia.
Robert Stephenson Smyth Baden Powell adalah seorang tentara Inggris dan pendiri the Boy Scouts. Beliau lahir di London, Inggris pada tanggal 22 Februari 1857. Para pandu biasa memanggilnya BP (bee-pee). Nama kecil dari Sir Robert Baden Powell adalah Ste, Stephe, Steevie atau Stephenson. Ayahnya adalah seorang guru besar Geometri di Universitas Oxford, Inggris, yaitu Prof. Domine Harry Baden Powell. Sedangkan ibunya adalah Miss Henrietta Grace Smyth, seorang putri dari admiral Kerajaan Britania Raya yang terkenal yaitu William T. Smyth.
Baden Powell dilahirkan dalam sebuah keluarga besar. Beliau mempunyai 9 (Sembilan) orang saudara, yaitu : Warrington, George, Augustus, Frank, Penrose, Agnes, Henrietta, Jessie, dan Baden Fletcher.
Pada saat berusia 3 tahun, Baden Powell telah menjadi seorang anak yatim, sejak ayahnya meninggal pada tanggal 11 Juni 1860. Sehingga sejak kecil beliau telah dituntut untuk dapat hidup mandiri.
Di tahun 1870, Ny. Henrietta Grace memasukkan Baden Powell ke Charterhouse School. Di Charterhouse, Baden Powell terkenal cerdas dalam belajar dan banyak mengikuti kegiatan-kegiatan seperti : marching band, klub menembak (Rifle Corps), teater, melukis dan menggambar, serta bermain bola.
Baden Powell menamatkan sekolahnya di Charterhouse School pada usia 19 tahun. Kemudian beliau bergabung dengan dinas kemiliteran atas bantuan pamannya Kolonel Henry Smyth, komandan dari Royal Military Academy di Woolwich. Dan setelah lulus dari akademi militer tersebut, Baden Powell ditempatkan di India dengan pangkat pembantu letnan. Beliau tergabung dalam Pasukan Hussars ke-13 pada tahun 1876.
Setelah sempat berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain, akhirnya Baden Powell ditugaskan sebagai perwira staff di Mafeking (kini Mafikeng), sebuah kota di pedalaman Afrka Selatan. Dari kota inilah Baden Powell menjadi terkenal dan dianggap sebagai pahlawan karena jasa-jasanya dalam memimpin pertahanan Kota Mafeking terhadap pengepungan Bangsa Boer (bangsa Eropa keturunan Belanda yang lahir dan besar di Afrika). Pengepungan tersebut berlangsung selama kurang lebih 217 hari (dari tanggal 13 Oktober 1899 sampai tanggal 18 Mei 1900). Karena jasanya tersebut, Baden Powell dinaikkan pangkatnya menjadi Mayor Jenderal.
Selama bertugas di Afrika, Baden Powell banyak melakukan petualangan. Dari suku-suku setempat seperti Zulu, Ashanti, dan Metabele, Baden Powell mendapat julukan “Impeesa” yang artinya “Serigala yang tidak pernah tidur”. Hal ini disebabkan karena sifat waspada, cekatan, dan keberaniannya.
Pada tahun 1901, Baden Powell kembali ke Inggris. Baden Powell kemudian menulis pengalaman-pengalamannya dalam buku Aids to Scouting. Oleh karena itu, pada tahun 1907, Baden Powell diundang oleh perkumpulan Boys Brigade dalam sebuah perkemahan yang diikuti oleh 20 orang anggotanya. Perkemahan tersebut diselenggarakan di Pulau Brownsea.
Baden Powell di tahun 1908 menulis sebuah buku yang berjudul Scouting for Boys, yang kemudian menjadi mahakarya yang spektakuler yang memengaruhi perkembangan kepanduan di seluruh daratan Eropa dan daerah jajahan. Buku ini pertama kali diedarkan pada tanggal 15 Januari 1908. Pada tahun yang sama Baden Powell membentuk the Boy Scouts.
Dua tahun kemudian, Baden Powell meletakkan jabatannya di dinas ketentaraan dengan pangkat terakhirnya letnan jenderal. Sejak saat itu Baden Powell mulai berkonsentrasi penuh mengembangkan kepanduan di seluruh dunia. Bahkan beliau juga mendirikan the Girl Guides sebagai organisasi kepanduan putri di tahun 1910 itu di Girl Guides ini Baden Powell dibantu oleh adik perempuannya, Agnes Baden Powell.
Pada tahun 1912, Baden Powell menikah dengan Olave St. Clair Soames, yang lebih dikenal dengan sebutan Lady Baden Powell yang di kemudian hari melanjutkan usaha Agnes Baden Powell untuk mengembangkan the Girl Guides. Dari pernikahan ini Baden Powell dikaruniai tiga orang anak yaitu Peter (1913), Heather (1915), dan Betty (1917).
Kepanduan Siaga atau ‘Cub’ didirikan di tahun 1916, dengan ilustrasi kegiatannya di ambil dari buku yang terkenal karya Rudyard Kipling, The Jugle Book, yang berisi cerita tentang petualangan Mowgli si anak serigala beserta teman-teman binatangnya, Bagheera si macan kumbang dan juga Bugaloo si beruang.
Baden Powell kemudian melanjutkan usahanya
dengan mendirikan kepanduan untuk golongan Penegak (Rover Scouts) di tahun
1918. Baden Powell menulis buku Rovering to Success, “Mengembara Menuju
Keberhasilan”, di tahun 1922 yang mengisahkan tentang petualangan seorang anak
muda yang sedang berperahu menuju sebuah pantai Baden Powell menyebutnya Pantai
Bahagia dengan melewati berbagai rintangan
berbentuk karang-karang tajam (karang kehidupan) yang berbahaya dan selalu
menghalangi laju perahu pemuda itu. Karang-karang kehidupan itu adalah :
- Karang wanita
- Karang perjudian
- Karang minuman keras dan merokok
- Karang mementingkan diri sendiri (egois) dan mengorbankan orang lain.
- Karang tidak bertuhan (atheis).
Selain itu Baden Powell juga menulis buku petunjuk untuk pembina, yang beliau tulis sejak tahun 1914 sampai tahun 1919, yaitu buku Aids to Scoutmastership. Simpati atas usaha Baden Powell, William F. DeBois Mc. Laren, salah seorang sahabat Baden Powell memberikan tanah untuk dipergunakan sebagai tempat bermain dan berlatih. Taman ini diberi nama Gilwell Park.
Pada tahun 1920, para pandu sedunia berkumpul di Olimpia, London, Inggris dalam acara Jambore Dunia yang pertama. Pada hari terakhir kegiatan tersebut, 6 Agustus 1920, Baden Powell diangkat sebagai The Chief Scout of The World atau Bapak Pandu Sedunia. Pada tahun 1929, Baden Powell dianugerahi gelar Lord Baden Powell of Gilwell, dengan julukan Baron oleh Raja George V.
Setelah berkeliling dunia, termasuk mengunjungi Batavia (sekarang Jakarta) pada tanggal 3 Desember 1934, sepulangnya dari meninjau Jambore di Australia, Baden Powell beserta Lady Baden Powell menghabiskan masa-masa akhirnya tinggal di Inggris (sekitar tahun 1935-1939).
Tidak lama selepas menikah, Baden powel berhadapan dengan masalah
kesehatan, dan mengalami beberapa serangan penyakit. Ia menderita sakit kepala
terus menerus, yang dianggap dokternya berasal dari gangguan psikosomatis dan
dirawat dengan analisa mimpi. Sakit kepala ini berhenti setelah ia tidak tidur
lagi dengan olave dan pindah kekamar tidur baru dibalkon rumahnya dan pada tahun 1939
dia pindah kesebuah rumah yang dibangunnya di kenya. Pada tanggal 08 Januari 1941 Lord Baden Powell
meninggal dan dimakamkan di Nyeri-Kenya di Dekat Gunung Kenya dan Olave meninggal pada
tanggal 25 Juni 1977.
0 komentar:
Posting Komentar